Cerita ini menggambarkan kejadian sederhana yang penuh makna, dari gelas kopi yang pecah hingga refleksi mendalam tentang kepercayaan dan cinta. Awalnya, insiden kecil seperti gelas kopi yang tersenggol dan pecah mengundang reaksi beragam dari karakter-karakter di sekitar, mulai dari kemarahan hingga candaan.
Namun, di balik kejadian sehari-hari itu, Aa, salah satu tokoh, merenung tentang kepercayaan yang pernah dia berikan pada seseorang di masa lalu dan bagaimana rasa itu kini terikat pada Neona, gadis yang baru dia temui. Kenangan pahit tentang kepercayaan yang dikhianati membuat Aa lebih berhati-hati, namun tetap berharap akan kebahagiaan bersama Neona.
Doa yang Aa panjatkan, meminta Tuhan menjaga gadis kecil itu, menunjukkan betapa dalamnya perasaan dan harapannya untuk masa depan bersama Neona, meski Aa tahu bahwa jawaban atas semua pertanyaannya hanya Tuhan yang bisa memberikan. Cerita ini menyoroti betapa momen-momen kecil dalam hidup bisa memicu refleksi mendalam tentang cinta, kepercayaan, dan harapan.
__________________________________________
"Bruak!!" Gelas kopi yang ada dikursi tersenggol tubuh anak anak pulang belajar sekolah"Loh ya matanya gak liat!!" bentak redhi pada anak anak yang tadi memecahkan gelas kaca dikursi...
"Siapa yang Mecahin ini.." tiba tiba Fuhul datang sambil marah marah karena kopi yang baru dibikinnya tumpah ,,bukan hanya tumpah,,tapi gelasnya juga ikut pecah...
"Itu tadi si Vardo yang mecahin" ujar ziko pada fuhul...
"Mana vardo..!!! Teriak fuhul yang masih mencari gelas lain untuk membuat kopi baru...
"Kenapa Mas,, tadi gak sengaja mecahin nya" verdo mencoba menjelaskan dengan nada yang memelas....
"Yaudah bersihin itu,,nanti bikinin kopi lagi" ujar fuhul pada vardo sambil menyodorkan gelas dan kopi...
"Apa sih kok pagi pagi udah rameh" Aa yang sedari tadi tidur tiba tiba terbangun dengar suara anak anak yang ramai,..
"Ini loh kopi ku dipecahin Vardo" ujar fuhul..
"Loh makanya hati hati ,,matanya dipake kalo jalan var.." Aa menasehati vardo sambil mulai membetulkan rambut panjangnya..
"Lah iya untung gelas yang pecah..coba kalo yang pecah itu kepercayaan..apa gak susah gantinya" kelakar Nj membuat Aa kembali flashback tentang Masa lalunya..yah Aa yang dulu begitu mempercayai seseorang sampai berani mengenalkan pada orang tuanya,,tiba tiba pada suatu moment melihat wanita kepercayaannya berjalan bersama laki laki lain tengah malam...wanita itu bukan kekasihnya, tapi Aa sudah menaruh kepercayaan karena hormat kepada keluarganya,,beberapa kali Aa menolak cintanya, beberapa kali juga Aa diyakinkan teman teman wanita itu bahwa Aa harus mau menerima cinta nya..
Bagi Aa ini bukan soal dia siapa,,,, tapi Aa hanya mencari seseorang yang mampu mengetuk hatinya, dan Aa menemukan seseorang itu..ya neona gadis kecil yang beberapa pekan lalu Aa ketemu ,,sudah meyakinkan Aa bahwa dialah pelabuhan terakhir untuk cintanya....
Mungkin kah Aa bisa memilikinya.?? Pertanyaan itu selalu muncul dalam benak Aa setiap Malam..
Sebahagia apa jika Aa bisa bersamanya..akankah kebahagiaan yang di impikannya dapat terwujud dengan neona gadis kecil itu...pertanyaan pertanyaan itu menjadi suatu teka teki yang Aa sendiri hanya mampu menyerahkan jawabannya kepada tuhan,,
"Tuhan...titip gadis kecil itu untuk ku " kalimat yang selalu Aa selipkan dalam doa doanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar