Rabu, 21 Agustus 2024

menepi sejenak

Cerita ini menggambarkan momen refleksi dan introspeksi antara Bastian dan Aa saat mereka berhenti di Indomaret untuk beristirahat di tengah perjalanan. Bastian, yang biasanya melakukan perjalanan malam, merasa lelah dan keluhannya menimbulkan percakapan yang lebih dalam tentang kehidupan dan harapan. Dialog mereka menggambarkan keletihan fisik dan mental serta bagaimana kadang-kadang kita perlu "menepi" sejenak dari semua tuntutan dan harapan yang kita miliki, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Bastian dan Aa juga membahas tentang sikap manusia yang kadang merasa harus dihargai tanpa memikirkan orang lain, sebuah refleksi yang mungkin berakar dari pengalaman pribadi mereka. Di akhir cerita, refleksi Aa bergeser ke harapan pribadinya terhadap seseorang bernama Neona, seorang yang tampaknya sangat dia kagumi, meskipun dia belum terlalu mengenalnya.
Cerita ini mengekspresikan rasa lelah, harapan, dan sedikit humor yang ditaburkan di antara percakapan serius, sambil mengingatkan bahwa menepi sejenak bukanlah tanda menyerah, melainkan bagian dari proses untuk kembali lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.
_________________________________________
"Udah istirahat dulu di indomaret" bastian coba mengajak Aa untuk menepikan motornya..
"Yaudah ayo istirahat dulu bast" ujar Aa pada bastian yang memang di depan terlihat indomaret kiri jalan..
"Capek ya Aa perjalanan siang gini, udah macet lagi jalannya" keluh bastian pada Aa, bastian memang baru pertama kali perjalanan jauh siang hari, bastian terbiasa melakukan perjalanan malam bila kemana mana..
"Ah ini masih mending dari pada perjalanan hujan, kan lebih susah" ujar Aa pada bastian..
"Iya juga..tumben siang siang gini gak hujan ya Aa" tanya bastian pada Aa, memang bulan bulan ini hujan lagi suka turun setiap pagi sampe sore, entah apa yang membuat hujan sebetah ini, padahal banyak manusia yang gak menerima kehadirannya, tapi juga banyak yang bersyukur dengan kehadirannya..
"Ya mungkin lagi capek Haha" canda Aa pada bastian yang di sambut tawa lebar,,
"Kayak kita ngarepin seseorang, kita baikin dianya ngelunjak ya Aa" cletukan bastian membuat Aa sedikit tercengang,,
"Loh siapa yang kayak gitu bast" tanya ku pada bastian yang juga membuat bastian berpikir keras..
"Ah enggak cuma bercanda Aa" ujar bastian..
"Tapi loh bast..emang terkadang seseorang itu jumawa, semaunya sendiri , merasa dirinya harus di hargai" ujar ku pada bastian, memang tak semua orang seperti itu, tapi masih ada beberapa yang selalu bersikap seperti itu..
Mungkin menepi adalah jalan untuk terlepas dari pikiran pikiran yang bergulat mempertanyakan mengapa bisa seperti itu..
Menepi bukan prihal angkuh saja, tetapi juga tentang harapan yang besar terhadap seseorang,, perlu sejenak menepi.. Perlu sejenak kembali menata harapan..menepi bukan berarti usai..menepi hanya untuk kembali lebih kuat, lebih baik dalam berjuang menggapai harapan..
Begitupun harapan ku pada Neona, harapan untuk bisa memilikinya selalu besar, harapan untuk bersamanya semakin hari semakin besar, tapi aku belum menemukan jalan menuju itu semua, dia masih milik orang lain dan aku masih asing untuk neona, aku bahkan baru mengenal dia, aku bahkan belum pernah melihat neona secara dekat, tapi aku yakin suatu saat nanti aku mampu melihat neona secara dekat, menikmati wajahnya, menikmati suaranya, menikmati senyumnya.
Semoga harapan ini selalu menyala...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hal 13

Kemana harus melangkah.. Kemana harus bercerita.. Begitu lelahnya memendam.. Begitu lelahnya menahan.. Neona.. Dulu aku selalu bercerita kep...