Kamis, 15 Agustus 2024

(Neona) bukan aku

Cerita ini menggambarkan sebuah malam yang tidak biasa, penuh dengan ketegangan kecil dan kekecewaan mendalam yang dirasakan oleh narator. Malam yang biasanya tenang tiba-tiba berubah menjadi hiruk-pikuk ketika Vido berteriak-teriak mencari rokoknya yang hilang, sebuah kejadian yang hampir rutin terjadi. Teman-temannya, Ilman dan Nj, serta narator, semua membantah telah mengambil rokok Vido, menciptakan suasana yang sedikit kacau namun tetap akrab.
Namun, di balik kekacauan kecil itu, narator sedang merasakan kegelisahan yang lebih mendalam. Bukan teriakan Vido yang merusak kesyahduan malam ini, melainkan kenyataan pahit bahwa Neona, seseorang yang ia cintai diam-diam, ternyata sudah mencintai orang lain. Narator tidak bisa menerima kenyataan ini sepenuhnya, meskipun dia sadar bahwa Neona tidak pernah mencintainya.
Vido, yang akhirnya pergi ke toko untuk membeli rokok, memberikan sedikit hiburan dengan membelikan Aqua dingin yang diminta narator. Namun, meskipun tubuhnya merasa panas, narator tahu bahwa panas yang ia rasakan bukanlah karena cuaca, melainkan karena hatinya yang terbakar oleh cemburu dan kekecewaan. Dia teringat kembali bagaimana ia melihat Neona bersama kekasihnya, dan rasa cemburu itu membuatnya semakin tidak tenang.
Vido mencoba menawarkan telinga untuk mendengarkan cerita narator, namun narator memilih untuk menutup diri dan menikmati rasa sakitnya sendiri. Dia ingin merasakan setiap emosi yang berhubungan dengan Neona, meskipun itu menyakitkan. Dalam kesendirian malam itu, narator merenungkan kenyataan pahit bahwa bukan dia yang berada di sisi Neona, meskipun dia berharap bisa berada di posisi pria yang dicintainya.
Cerita ini menggambarkan pergulatan batin narator dengan perasaan cemburu dan penyesalan, serta keinginan untuk merasakan semua emosi yang berhubungan dengan cintanya yang tak terbalas. Malam yang panas dan penuh kegelisahan ini menggambarkan betapa kuatnya perasaan cinta dan bagaimana sulitnya menerima kenyataan ketika cinta itu bukan untuk nya.
_______________________________________
"Woy siapa yang ngambil rokok ku!!" vido tiba tiba teriak teriak dari dalam kamar,,ya vido teriak teriak karena hampir setiap hari rokoknya hilang,,
"Bukan aku vid" ilman menanggapi teriakan vido yang kini mulai marah marah gak jelas,,
"Aku ya nggak ngambil kok" Nj ikut menanggapi teriakan vido,,
"Bukan aku loh ya,,rokok ku gak itu" ujar ku pada vido,,
Suasana malam ini sedikit berbeda,,sedikit ramai oleh suara vido yang tidak berhenti berteriak,, malam yang biasanya syahdu kini tak syahdu lagi,,bukan karena teriakam vido,,tapi karena aku sadar bukan aku yang neona cintai,,neona sudah mencintai laki laki lain,, ah aku masih belum menerima kenyataan ini...
"Udah lah aku beli rokok dulu" vido dengan wajah melas nya mulai pergi ke toko depan untuk membeli rokok kesukaannya.
"Aku nitip yang dingin" ujar ku pada vido..
Entab hati ku yang panas atau memang cuacanya yang sedang tidak baik,, malam ini begitu membuat ku keringat dingin, mungkin karena kembali lagi aku melihat dia bersama sang kekasih jalan berdua,,entah kenapa aku begitu cemburu,,padahal bukan aku yang dia cintai,,bahkan aku saja belum berkenalan dengan dia,,
"Aa ini es nya" vido sambil menjulurkan Aqua dingin yang dia beli di toko depan
"Oke makasih vid,,gak tau eh kok malam ini rasanya panas banget" ujar ku pada vido,,
"Panas dari mana nya loh Aa" ucap vido yang kini sudah memakai jaket kesayangannya,,
"Gak tau nih vid,,apa emang aku yang lagi badmood ya,,kok panas gini hati dan tubuh ku" ujar ku pada vido
"Alah Aa...kenapa sini sini cerita" ucap vido sambil menikmati rokok batangan kesukaan dia..
"Nggak deh,, biar aku menikmati aja" ujar ku pada vido,, ya aku memang ingin menikmati semua rasa yang berhubungan dengan neona,,entah itu bahagia atau tidak,,tapi aku berusaha selalu ingin menikmati semuanya,,
"Yaudah deh aku tidur duluan" ucap vido yang mulai masuk ke dalam kamar,,
'Iya tidur duluan aja" ujar ku pada vido,,ah malam ini sepertinya aku tidak mampu mengejamkan mata ku,, hati ku masih tidak terima dengan story dia,, 
Ah andai aku yang ada diposisi lelaki itu,,pasti aku begitu bahagia..
Tapi kenyataannya bukan aku,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hal 13

Kemana harus melangkah.. Kemana harus bercerita.. Begitu lelahnya memendam.. Begitu lelahnya menahan.. Neona.. Dulu aku selalu bercerita kep...