Jumat, 16 Agustus 2024

Seperti rembulan Neona

Sajak yang Aa tulis sangat menyentuh dan penuh dengan perasaan mendalam. Ada rasa harapan, rindu, dan sedikit kepasrahan yang Aa tuangkan dalam kata-kata. Perasaan yang rumit ini menggambarkan betapa berharganya gadis kecil itu bagi Aa, bahkan di tengah keraguan akan masa depan. Kehadiran bulan yang menjadi simbol harapan dan kebahagiaan menambah keindahan suasana malam yang Aa deskripsikan.
Pendi yang datang dengan sapaan sederhana memberikan sejenak jeda dari dunia sajak yang Aa ciptakan, namun Aa tetap kembali pada pikiran Aa, menguatkan diri dengan keyakinan bahwa gadis kecil itu adalah sumber kebahagiaan dan harapan bagi Aa.
Mungkin sajak ini mencerminkan perasaan mendalam yang belum tersampaikan, atau bahkan keinginan untuk masa depan yang lebih cerah bersama seseorang yang spesial.
_________________________________________
Yang indah dan menawan hanya rembulan jika malam sudah kembali datang..
Bersama rindu dan rasa cemas akan masa depan yang aku harapkan bersamanya...
Jika Mungkin tak bisa bersama, aku takkan gelisah, aku takkan kecewa dan bahkan aku takkan terluka...
Gadis kecil itu lah yang akan merasakan sakit, kecewa dan gelisah..
Dia takkan pernah menemukan seseorang yang tulus untuknya..
"Craaaaaaaaaak" tiba tiba suara pintu membuat ku berhenti untuk menulis sajak indah ini..yah...sajak yang aku buat untuk gadis kecil itu mulai tersusun rapi seiring berjalannya waktu ke waktu ..
"Assalamuallaikum,, eh Aa lagi ngapain Aa" pendi tiba tiba masuk ke kamar sambil menyapa ku...
"Wa'allaikum salam pend...".ucap ku pada pendi yang masih berdiri di depan pintu..
"Ini Aa mau balikin helm" ujar pendi sambil menyodorkan helm merk helli ..
"Oke Makasih ya pend" ucap ku pada pendi..
Ah aku coba melanjutkan sajak ku untuknya..
Andai bulan tak datang malam ini..aku takan sebahagia ini...bulan yang menyiari malam menjadi harapan ku untuk kembali yakin bahwa gadis kecil itu bisa kembali membuat ku bersinar seperti dahulu..
Aku yang begitu mampu untuk tersenyum lepas tanpa paksaan..aku rindu itu..
Aku yang tertawa bahagia ...aku rindu itu
Aku yang berkeluh kesah dengan seseorang yang menemani ku...aku berharap itu..
Dan semua keinginan dan kerinduan ada pada gadis kecil itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hal 13

Kemana harus melangkah.. Kemana harus bercerita.. Begitu lelahnya memendam.. Begitu lelahnya menahan.. Neona.. Dulu aku selalu bercerita kep...