Selasa, 27 Agustus 2024

Suatu Saat nanti pasti itu

Kisah ini menggambarkan perasaan seseorang yang mendalam terhadap Neona, seorang yang dia kagumi dan menjadi sumber inspirasi di tengah kesibukan kuliah. Meski perjuangan untuk mendapatkan perhatian Neona tampak sulit, terutama karena dia sudah memiliki kekasih, ada tekad yang tumbuh di dalam dirinya. Namun, keraguan dan ketakutan akan penolakan membuatnya ragu untuk bertindak lebih jauh. 

Melalui stalking Instagram Neona, dia menemukan sedikit ketenangan dan harapan, meskipun hanya dalam diam. Dia mencari-cari alasan untuk bisa berinteraksi dengan Neona, seperti membalas story yang dirasa lebih aman daripada menyapa langsung. Meskipun begitu, ada kesadaran bahwa mencoba dan berani mengungkapkan perasaan adalah langkah pertama yang baik, meski respon Neona tidak bisa dijamin.

Kehidupan di asrama yang sepi di malam hari menjadi latar yang mendukung perasaan kesendirian dan refleksi mendalam. Bahkan percakapan singkat dengan Hamka, teman asramanya, tidak mampu mengalihkan pikiran dari Neona. Pada akhirnya, ada rasa lelah dan kesadaran bahwa mungkin saat ini belum waktunya untuk bertindak, tapi harapan tetap ada bahwa suatu saat nanti, akan ada kesempatan yang lebih baik.
_______________________________________

Seperti biasanya di setiap selasa - Jumat aku baru pulang kuliah Jam 10 malam..
Terlihat asrama yang sudah Mulai sepi, Lampu sudah padam dan suara anak anak sudah tak terdengar lagi..
Sisa sisa tenaga setelah seharian kuliah aku manfaatkan untuk stalking Instagram Neona..Mungkin dengan stalking Instagram neona bisa membuat lelah ku hilang, ya neona menjadi sumber kekuatan baru bagi ku, apalagi sejak dia follback instagram ku. Membuat rasa percaya diriku meningkat, percaya bahwa neona bisa aku dapatkan dan menemani ku berjuang hingga akhir hayat. 
"Percaya bahwa jika dia memang jodoh ku, maka sesusah apapun perjuangannya, tuhan pasti selalu memberikan jalan" 
Aku tau bahwa perjuangan mendapatkan neona tidaklah Mudah, apalagi dia masih memiliki kekasih, mana mungkin aku merebut dia dari kekasihnya, tapi mau sampai kapan aku hanya diam, sudah tidak ada waktu lagi untuk memikirkan keraguan. 
"Jika neona tidak merespon pesan mu. Kamu tetap dihargai oleh orang orang karena keberanian mu mengungkapkan perasaan yang lama kamu pendam" 
Keinginan ku untuk menyapa neona masih selalu aku tahan, berusaha mencari waktu terbaik agar ada alasan untuk berkenalan dengan neona..
Aku selalu yakin bahwa akan ada waktunya dimana aku bisa menyapa neona..entah dengan bertanya atau sekedar membalas story neona, sepertinya membalas story neona sangat lebih aman, to andai kata dia tidak merespon pesan ku, aku tidak terlalu malu dan kecewa. Entah malu karena apa..yang pasti aku tidak akan terlalu kecewa apabila neona tidak merespon ku, aku sudah berusaha memberanikan diri sepertinya sudah sangat baik untuk permulaan.
"Berani memulai lebih baik dari pada hanya diam ditengah kesunyian" 
Sudah Hampir jam 12 Malam, sudah hampir 2 Jam aku bolak balik stalking Neona sambil menikmati rokok kesukaan ku. 
"Loh Aa wes balik, gak tidur ta Aa" suara Hamka membuat ku tersadar dari lamunan ku dimalam ini...
"Wes Ka, dari mana aja loh kamu ini" tanya ku pada Hamka yang baru pulang asrama jam 12 Malam.. 
Ah ini Sudah larut Malam aku juga perlu istirahat, jika memang Tekad ku masih belum yakin, mungkin nanti akan ada jalan lagi..semoga, amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hal 13

Kemana harus melangkah.. Kemana harus bercerita.. Begitu lelahnya memendam.. Begitu lelahnya menahan.. Neona.. Dulu aku selalu bercerita kep...