Kisah ini menyajikan perasaan campur aduk tentang cinta, ketidakpastian, dan harapan yang tak terucapkan. Tokoh utama yang sedang nongkrong bersama temannya, Abdu dan Raga, menjadi saksi cerita patah hati yang dialami Abdu. Meskipun Abdu memiliki penampilan menarik, kenyataannya dia tetap mengalami kekecewaan dalam hubungannya.
Puncak cerita terjadi ketika Abdu curhat tentang pengorbanannya demi wanita yang tidak membalas cintanya dengan cara yang dia harapkan. Ungkapan "mencintai sendirian" menggambarkan rasa perih dan frustrasi yang dirasakan oleh Abdu. Di tengah cerita Abdu, tokoh utama sendiri mulai merenung tentang hubungannya dengan Neona—wanita yang dia cintai. Meskipun ada keraguan apakah cintanya akan terbalas, tokoh utama tetap yakin akan perasaannya terhadap Neona, karena sikap dan tingkah laku Neona yang membuatnya merasa nyaman dan bahagia.
Cerita ini menggambarkan dilema klasik tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan dan harapan akan cinta yang sejati. Ada perasaan takut dan ragu, tetapi juga keyakinan bahwa cinta itu layak untuk diperjuangkan, meskipun hasilnya belum pasti.
_______________________________________
"Ah ini udah sejam lebih ngguin gak datang-datang kemana sih.." gumam ku pada raga yang sembari tadi juga mulai bosan ngguin abdu yang gak datang-datang..
"Lah iya Aa, sampe udah mau habis ini minumnya Hehe" jawab raga pada ku sambil tertawa kecil..
"Bentar deh tungguin sampe rokok habis, nanti kita pulang" aku coba mengajak raga untuk sebentar lagi menunggu abdu, abdu yang rencananya kita bertemu jam 3 sore di cafe yang biasa kita nongkrong, entah apa yang terjadi sama abdu, tidak seperti biasanya dia mengajak saya dan raga ngopi...ah mungkin masalah hati lagi..
"Lah itu datang Aa" ujar raga pada ku,,
"Dahlah pulang aja yuk" canda ku pada raga di depan abdu..
"Ah jangan gitulah Aa, maaf telat lama, tadi masih ngguin motor diservis" abdu memberikan penjelasan kenapa dirinya datang telat hampir 1 jam lamanya..
"Wkwk aman du, kenapa sini cerita, tumben banget ngajak ngopi" tanya ku pada abdu
"Ah gini loh Aa" abdu mulai menceritakan prihal asmaranya dengan anak asrama..
Ketampanan abdu bukan menjadi jaminan kalo dia sukai banyak wanita, buktinya dia juga bisa sakit hati oleh wanita. Dia juga beberapa kali ditolak cewek..
"Yasudah yang sabar" aku coba menenangkan abdu yang sedikit emosi, ya ceritanya begitu dalam, bagaimana dia berkorban banyak hal untuk wanita yang dia sukainya, merelakan banyak hal hanya sekedar membuat wanitanya bahagia, tapi sayangnya dia tidak mendapatkan apa yang dirasakan oleh wanitanya, ya...kebahagiaan yang abdu inginkan tidak didapatkan selama dia menjalin hubungan dengan wanita yang dia sukai..
"Memang resiko terbesar mencintai sendirian adalah kesakitan dan kekecewaan"
"Jika engkau mencintai wanita, tapi wanita yang engkau cintai hanya mencintai diri sendiri, kembalilah ke tujuan mu hidup di dunia ini"
Aku yang mendengarkan abdu bercerita mulai sedikit berpikir, apakah aku akan merasakan hal yang sama dengan abdu, hanya mencintai diri sendiri saja lebih baik..? Atau mencintai seseorang dengan sepenuh tenaga tapi tak terbalas ??..
Tapi keyakinan ku terhadap neona tidak sampai sejauh itu..aku yakin neona akan membalas cinta ku..tingkah neona yang begitu lucu dan menghibur dan sikapnya yang ramah membuat ku yakin, bahwa neona adalah pilihan terbaik ku..
Aku hanya ingin menikmati setiap detik tingkah gadis kecil itu, walau nanti aku tak terbalas cintanya oleh neona..
Neona...tingkah mu waktu itu membuatku selalu candu...